MATERI SENI BUDAYA KELAS XI SEMESTER 1

A.      SENI RUPA (PROGRAM IPA,IPS,BAHASA)

A. PENGERTIAN DAN DEFINISI
Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap segi-segi di dalamnya, sehinga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya.


Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni.

Kebudayaan adalah hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang merefleksikan naluri secara murni.

Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang.

Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita terima. Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan kenikmatan batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual.


Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman, penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.

Beberapa definisi tersebut antara lain :

1. Ensiklopedia Indonesia
Seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahan bentuknya, orang senang melihat atau mendengar.

2. Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia (penerima).

3. Achdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.

4. Aristoteles
Seni adalah peniruan bentuk alam dengan kreatifitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.

5. Leo Tolstoy
Seni adalah suatu kegiatan manusia (penggubah) yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain (penerima) sehingga ikut merasakan perasaan-perasaan seperti yang ia (penggubah) alami.

6. Schopenhauer
Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Meskipun musik adalah seni yang paling abstrak, tapi tiap orang menyukainya.

7. Thomas Munro
Seni adalah alat buatan manusia (penggubah) untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain (penerima) yang melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup segala tanggapan yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional maupun yang emosional.

Sekarang coba anda rumuskan tentang pengertian seni menurut anda, tuangkan rumusan anda ke dalam kolom berikut ini :

Seni adalah : ………….…………………………………………………….

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..


B. SENI SEBAGAI ESTETIKA

Estetika berada di luar lingkup logika ataupun etika. Definisi menurut para ahli sebagai langkah pendekatan memahaminya antara lain sebagai berikut.

1. Al Ghazali
Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan dari kesempurnaan karakteristik benda itu dan ditambah dengan adanya jiwa atau roh di dalamnya.

2. Alexander Baumgarten
Keindahan itu dipandang sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat satu dengan yang lain secara keseluruhan.

3. Herbert Read
Keindahan adalah suatu kesatuan hubungan formal dari pengamatan yang menimbulkan rasa senang.

4. Immanuel kant
Keindahan ditinjau dari dua sisi, yaitu:
Objektif : Keindahan adalah keserasian suatu objek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh objek tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi.

Subjektif : Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dengan logika dan konsep dan tanpa disangkutpautkan dengan kegunaan praktis dapat mendatangkan rasa senang pada si penghayat.

5. Zulser
Keindahan adalah sesuatu yang baik dan dapat memupuk rasa moral.

6. Thomas Aquines
Keindahan akan terbentuk jika memenuhi 3 syarat, yaitu adanya :
a. Integritas (kesatuan) atau kesempurnaan,
b. Proporsi yang tepat dan harmonis.
c. Klaritas (kejelasan).

Penganut teori objektif menempatkan rasa estetis lebih utama sehingga memliki konsep, pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan indah. Penganut teori subjektif meletakkan keindahan secara pribadi dalam diri si penikmat karya seni sehinga tidak dapat memberi alasan mengapa sesuatu itu dikatakan indah.

Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi, pemandangan alam bukan keindahan seni.


C. SENI SEBAGAI KREATIVITAS

Manusia memiliki kelebihan berupa akal pikiran, kalbu, emosi, nafsu, dan kemampuan membuat sesuatu. Usaha menggunakan akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang baru, baik, nyata atau abstrak disebut kreativitas. Proses kreasi seni mempunyai ciri khusus antara lain seperti dibawah ini.

1. Unik
Unik artinya sesuatu yang lain dari pada yang lain, yang belum pernah dibuat orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan media. Alangkah baiknya jika karya senimu adalah hasil kreasimu sendiri, bukan mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat digunakan sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi sesuatu yang unik dan baru. Dengan demikian, kreativitasmu akan terasah.

2. Individual (pribadi)
Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatnya, yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pandangan, penghayatan, pengalaman, dan tehnik dalam membuat karya seni. Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai pemicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.

3. Ekspresif
Karya seni merupakan hasil curahan bathin berupa penjabaran dari ide, renungan, perasaan, atau pengalaman seniman. Seni yang tanpa curahan bathin seolah-olah kering dan tak dapat menyentuh perasaan yang menikmatinya.

4. Universal
Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa estetik dan artistik.

5. Survival (tahan lama)
Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten. Contohnya, karya seni peninggalan zaman kuno, masih bisa kita nikmati sekarang.

Sekarang timbul pertanyaan, apakah setiap karya seni harus mengandung unsur-unsur keindahan dan apakah keindahan pantai Lombang, Sumenep merupakan karya seni? Coba anda jelaskan ke dalam kolom berikut ini.

D. CABANG-CABANG SENI

Berdasarkan realita yang berkembang di masyarakat, seni digolongkan menjad 5 cabang yang memiliki kesatuan dan keterkaitan.

Cabang seni, Bentuk Media, Indra Penikmat dan Matra
1 Rupa. Bentuk media : Benda. Indra penikmat : Penglihatan, peraba. Matra : 2 / 3 dimensi

2 Sastra. Bentuk Media : Tulisan. Matra : Penglihatan 2 dimensi

3 Musik. Suara, Benda, Manusia, Gerak proses. Indra penikmat: Pendengaran, penglihatan. Matra : Waktu, 3 dimensi

4 Tari. Bentuk Media : Tubuh manusia, gerak, musik Indra penikmat : penglihatan, pendengaran. Matra : Waktu, 3 dimensi.

5 Teater. Bentuk Media : Manusia, benda/alam, akting, adegan, suara / musik Indra penikmat :penglihatan, pendengaran. Matra :Waktu, 3 dimensi


E. FUNGSI DAN TUJUAN SENI

Menurut antropologi, kesenian adalah salah satu unsur budaya manusia. Kita dapat merasakan dalam pengalaman hidup sehari-hari, betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dan menikmati keindahan dalam berbagai bentuk.

Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni dipilah menjadi beberapa kelompok.

1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan psikis / emosional.

a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti busana, perabot, rumah, musik senam, dan sebagainya.

b. Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat / penggubah, maupun konsumen penikmat. Contohnya, lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.

2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang.

a. Religi / keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim, arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.

b. Rekreasi/hiburan
Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian,
film, dan lawak.

c. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu balada, poster, drama komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
1. Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan.
2. Himbauan melaksanakan program pemerintah.
3. Anjuran kesehatan / kesejahteraan.
4. Ketidakadilan suatu kebijakan.

d. Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.

F.    Unsur – Unsur Seni Rupa
a.       Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,  texture,  dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya.
b.      Bidang dalam seni  rupa merupakan salah satu unsur seni  rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
c.       Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
d.   Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
e.    Warna merupakan unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.
1)      Jenis warna
Dalam sistem Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
-     Warna primer, yaitu tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
-     Warna sekunder / biner, yaituperpaduan antara 2 warna primer
-     dan menghasilkan warna hijau,jingga dan ungu.
-     Warna  intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.
-     Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna
intermediate dan menghasilkan sebanyak 12 warna.
-     Warna  quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
Lingkaran Warna
2)      Sifat warna
Sifat warna  dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :  hue, value, dan
intensity. 
-     Hue
Hue adalah istilah  yang digunakan untuk menunjukkan nama dari
suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.
-     Value
Value  adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan menambah hitam.  Value  yang berada dipertengahan disebut  middle value dan yang berada di atas middle value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut  low value. Value  yang lebih terang dari warna normal disebut  tint  dan yang lebih gelap disebut  shade. Close  value adalah  value  yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
-     Intensity
Intensity  atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau
suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang intensitasnya rendah nampak lebih lembut. 
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warnadapat dibagi dalam tiga tipe yakni
*      Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.
*      Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
*      Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
3)      Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :
-     Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.
-     Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
-     Kuning mempunyai makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.
-     Kuning emas mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
-     Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
-     Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
-     Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
-     Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.
-     Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
-     Ungu mempunyai makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung rahasia.
-     Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat. Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta – kuning, di Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di Indonesia berarti marah atau berani.
4)      Kombinasi Warna
Cara menyusun atau memadukan dua warna atau lebih dalam sebuah komposisi
-          Kombinasi Warna yang harmonis
Kombinasi antara warna-warna yang serumpun, letaknya berdekatan dengan lingkaran warna. Misalnya : hijau tua dengan hijau muda.
-          Kombinasi warna yang kontras
Kombinasi antara warna-warna yang berlawanan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya : Hijau dengan Merah
-          Kombinasi warna analog
Dua atau tiga corak warna yang berdekatan letaknya dalam lingkaranan warna. Misalnya : Biru, Ungu, Merah
5)      Penggunaan Warna
-          Cara Heraldis (pengertian dan contoh sudah dijabarkan dalam MANKNA WARNA)
-          Cara Murni, penggunaan warna secara lebih bebas. Misalnya Pohon dicat warna merah, Kuda dicat warna hijau,dll
-          Cara Naturalis, penggunaan warna sesuai dengan aslinya yang terdapat pada alam. Misalnya : warna daun adalah hijau
f.     Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur semu, sebagai berikut :
1)      Tekstur nyata
Tekstur nyata adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam adalah tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.
2)      Tekstur semu
Tekstur semu adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur perspektif.
Selain nilai raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong.
c.    Karya Seni berdasarkan jenis matra (dimensi)
-       Dwi Matra, karya seni rupa berbentuk datar atau dua ukuran (panjang dan lebar) yang hanya dapat dipandang dari arah depan saja. Misalnya : gambar,lukisan,dll
-       Tri Matra, karya seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan volume yang dapat dipandang dari berbagai sisi atau arah pandang. Misalnya : patung, keramik, seni bangunan (arsitektur)
d.   Karya Seni berdasarkan teknik pembuatannya
-       Handmade (buatan tangan)
-       Masinal (dikerjakan oleh mesin)
-       Komputer
e.    Karya Seni berdasarkan tujuan pembuatannya
-       Karya seni murni sebagai media berekspresi, rekreasi, terapi, dan komunikasi
-       Karya seni terapan diciptakan untuk tujuan fungsional

f.     Karya Seni berdasarkan Aliran – Alirannya

-            Naturalisme

Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.

-            Realisme

Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu. Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.

-            Romantisme

Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan karakter manusia yang dilebih lebihkan.

Para pelukis ini antara lain Eugene delacroik (1798-1963), JeanBaptiste Camille Corot (1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya inijuga berkembang di Jerman, Belanda, dan Perancis.

-            Impresionisme

Aliran ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun

1874. Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk yang samar dan warna kabur dan olehsebagian kritikus seni disebut sebagai “impresionistik “, suatu lukisanyang menampilakan bentuk yang sederhana dan terlampau biasa.

-            Ekspresionisme

Adalah suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasanakesedihan, kekerasan, kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif.

Salah seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent

van Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup.salah satu lukisannya yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang“(1889), yang mengekpresikan gairah yuang tinggi sekaligus perasaan kesepian.



-            Kubisme

Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak).

Pada tahun 1909 berkembang aliran kubisme Analistis yang mengembangkan konsep dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti sebagai konsep dimensi ruang dan waktu dalam lukisan. Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang dipecah-pecah dengan posisi waktu yang berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis, pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan yang saling tumpang dan tembus.

-            Konstruksifisme

Aliran seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain

Vladimir Tattin, Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya seni berbentuk tiga dimensional namun

wujudnya abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan modern seperti besi beton, kawat, bahkan plastik.

-            Abstrakisme

Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas

pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

Kadinsky dan PietMondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini. Seni Abstrak ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud di alam.

-            Dadaisme

Adalah gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya lukisan, patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak lazim sebagai protes pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi lukisan “Monalisa “ karya

Leonardo da Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu galeri.

-            Surealisme

Adalah penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal, tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi dan di luar kewajaran.



-            Elektisisme

Yaitu gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai

sumbergaya yang ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi dari gaya seni ini. Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni Amerika Latin, gaya esetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno.

Tokoh-tokoh seni yang menerapkan gaya ini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh Kubisme), Paul Gaugguin, Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.

-            Posmodernisme

Istilah seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan

gaya-gaya seni rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular dan dipilih oleh para seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga sekarang.

Gaya ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang setelah seni modern. Jika dalam seni modern lebih memusatkan kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni

lebih ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa).

G.    Tokoh Seni Rupa (Pelukis)

·      Golongan pelukis yang menggambarkan bentuk – bentuk alamiah dan kepersisan visual yang mewakili kelompok naturalism dan realisme. Pelukisnya terdiri dari: S.Sudjono, Sudarso, Dullah, Wardoyo, Wahdi, Basuki Abdullah,dll

·      Golongan pelukis yang menampilkan kesadaran subyektif (ekspesionisme) pelukisnya antara lain : Krisna Mutajab, Zaini, Popo Iskandar, dll

·      Golongan pelukis yang menampilkan bentuk – bentuk abstrak non figuratif. Pelukisnya adalah : Fajar Sidik, Aming Prayitno, Umi Dakhlan, dll
·      Golongan pelukis yang menampilkan bentuk – bentuk dekoratif. Pelukisnya antara lain : Suparto, Widyat, Mulyadi W, dll

H.    Sejarah Seni Rupa Indonesia

Zaman prasejarah juga disebut sebagai zaman sebelum ditemukannya kegiatan tulis menulis yang digunakan untuk mencatat peristiwa – peristiwa penting dalam peradaban manusia.

Suku – suku bangsa di Nusantara pada zaman Prasejarah dikenal sebagai penganut animisme dan dinamisme. Pada awalnya, bentuk  - bentuk persemayaman roh nenek moyang tersebut diwujudkan dalam bentuk sederna seperti lingga dan menhir, yaitu tugu batu yang menjulang tinggi berbentuk hingga (tonggak batu berbentuk silinder dengan ujung tumpul).

Dibeberapa tempat ditemukan guratan garis – garis pada menhir yang menyerupai mata, hidung, mulut, tangan, lengan dan kaki. Menhir menurut dugaan para ahli adalah bersemayamnya roh-roh nenek moyang masyarakat purba.

1.      Periode Seni Rupa Hindu-Budda

Sejarah peradaban masyarakat Nusantara kemudian dicatat semenjak datangnya agama Hindu melalui pendirian kerajaan – kerajaan Hindu. Pendiri kerajaan – kerajaan bercorak Hindu yang pertama berdiri di Nusantara ini diyakini berasal dari India. Mereka adalah kerabat kerajaan yang enggan tunduk kepada Raja Ashoka pada masa dinasti Chandragupta.

Motif ukuran, selain menggambarkan bentuk, kadang – kadang juga berisi kisah. Antara lain kehidupan para dewa, mitos kepahlawan,dll. Bukti sejarah peninggalannya dapat dilihat pada relief candi Penataran (Blitar), Mendut, Prambanan,dll. relief candi Prambanan menggambarkan cerita kijang mas jelmaan yang terkena panah Sri Rama. Relief candi mendut mengisahkan Dewi Hartiti sewaktu mengasuh anak-anaknya.

Terlepas dari fungsinya, sebagai media penyembahan, patung-patung, relief,dll oleh masa kejayaan Hindu dan Budha memiliki nilai seni yang tinggi dan menjadi bahan kajian hingga sekarang.



2..  Periode Seni Rupa Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 14 telah membawa peradaban Arab dan Persia yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam bidang seni rupa, berbagai corak seni yang dibawa oleh penyebar Agama Islam juga mulai masuk dan mengakar dalam kehidupan masyarakat pemeluknya. Seni kaligrafi yang pada awal perkembangannya merupakan bagian dari seni grafis telah berkembang sebagai karya seni yang digunakan dalam berbagai medium.

Pada seni arsitektur,pengaruh Islam sangat jelas terlihat pada bangunan masjid dan makam – makam para tokoh/ulama besar yang tersebar di berbagai tempat seluruh Nusantara. Karateristik arsitektur Islam ini tampak pada bentuk – bentuk lengkungan setengah lingkaran yang terdapat pada pintu – pintu masjid, tiang – tiang penyangga bangunan serta kubah.

3.    Periode Seni Rupa Mutakhir Indonesia

Seni rupa mutakhir masih menjadi bahan perbedaan/perdebatan. Hal ini disebabkan eksistensi/keberadaan seni rupa ini masih dianggap bersifat eksperimental dan belum mapan. Seni mutakhir ini adalah seni murni yang lebih banyak mengacu pada konsep dan akibatnya daripada hasil karya secara keseluruhan.
Aliran Happening Art sebagai bentuk proses aktivitas seni yang mampu melibatkan banyak orang dalam proses perwujudannya. Ada pula yang disebut Performance Art dan Intallation Art (seni instalasi). Seni Instalasi kerap dipahami tak lebih dari sekedar pemandangan benda-benda yang dipajang dengan cara yang ganjil

 I.   Karya Seni berdasarkan teknik pembuatannya
-       Handmade (buatan tangan)
-       Masinal (dikerjakan oleh mesin)
-       Komputer
J.    Karya Seni berdasarkan tujuan pembuatannya
-       Karya seni murni sebagai media berekspresi, rekreasi, terapi, dan komunikasi
-       Karya seni terapan diciptakan untuk tujuan fungsional

K.      Tema Seni Rupa
Cukup banyak hal-hal yang dapat diangkat untuk dijadikan tema suatu seni rupa. Secara umum, ragam karya seni rupa dapat diwujudkan berdasarkan tema-tema sebagai berikut :
Ø  Manusia dan dirinya sendiri
Ø  Manusia dengan manusia lain
Ø  Manusia dengan alam sekitarnya
Ø  Manusia dan kegiatannya
Ø  Manusia dengan benda
Ø  Manusia dengan khayalan
L.      Fungsi Seni Rupa
Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi sosial seni rupa.
1.     Fungsi individual seni rupa
Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi seni rupa secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung ataupun sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi seni rupa secara emosional bagi individu adalah sebagai efek kerja sama antara pencipta seni atau seniman yang telah menyampaikan ekspresinya terhadap penikmat karya seni rupa, atau disebut apresiator.
2.     Fungsi Sosial Seni Rupa
Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi, komunikasi dan keagamaan.
a. Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk mempermudah dan memperbagus cara pembelajaran dalam dunia pendidikan sehingga anak didik mampu menerima dan menangkap lebih cepat pembelajaran yang ada. 
b. Fungsi seni rupa terhadap rekreasi berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional masyarakat seperti pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya oleh pemerintah menggunakan seniman.  
c. Fungsi seni rupa dalam komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan penerimaan informasi kepada para penerima informasi dengan memberikan sentuhan kreativitas. 
d. Fungsi seni rupa dalam keagamaan salah satunya adalah mempermudah identifikasi kekhasan suatu agama.

Komentar

Postingan Populer